Monday, June 28, 2021

GURU

Terpujilah
Wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir
Di dalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku
Tuk pengabdianmu
Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa

    Bukan tanpa alasan aku buka tulisan ini dengan Hymne Guru. Hymne ini adalah 'lagu' paling sentimental bagiku. Tiap mendengarnya, pasti dada mendadak sesak dan air mata mengucur membasahi pipi. Bukan tanpa alasan, menurutku diksi yang dipilih dalam hymne tersebut sederhana namun sarat akan makna. 
    
    Semua tergambar dalam lirik Hymne Guru. Di bait-bait awal, kita sudah menyadari bahwa guru itu tidak akan terlupakan. Kemudian di bait-bait pertengahan, kita hanya bisa 'mengukir nama mereka' di dalam hati kita karena kita sadar bahwa jasa guru sangatlah besar dan kita tidak akan mungkin bisa membalasnya. Pada bait-bait akhir, kita sadar betul bahwa guru sangatlah berarti dalam kehidupan kita, lalu pada akhirnya kita memberikan gelar mereka 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa'.

    Selain karena pemilihan diksi yang luar biasa maknanya, rasa sentimental ini muncul karena aku berada dalam lingkungan guru. Ya, ayah dan ibuku adalah guru. Aku sangat akrab dengan sekolah sejak lahir. Aku sedikit banyak tau asam garam kehidupan seorang guru. Pengabdian dan keikhlasan mereka sangat luar biasa. Entah bagaimana mendeskripsikannya, tetapi menurutku guru-lah profesi yang sebaiknya masuk ke dalam surga terlebih dahulu sebelum profesi-profesi lain.

    Aku adalah orang yang sangat menghargai hubungan dengan orang lain. Aku tidak pernah lupa nama orang-orang yang pernah berinteraksi denganku. Kalau ditanya apa aku masih inget sama guru-guruku? TENTU SAJA! Aku gak akan pernah lupa sama guruku dari playgroup sampe SMA, bahkan semua kenangan-kenangan ketika diajar oleh mereka, semuanya aku ingat! Ya, aku sungguh sesayang itu sama guru-guruku. Mereka adalah orang tuaku di sekolah! Bahkan aku punya prinsip, jika ada guruku yang sedang dalam kesusahan dan membutuhkan bantuan, aku harus berusaha jadi yang pertama menolongnya sebagai wujud nyata rasa terima kasih dan baktiku kepada mereka.

    Terima kasih guruku, engkau bagaikan lilin yang menerangi setiap jalanku. Aku tidak akan pernah bisa membalas semua jasa-jasamu kepadaku. Doaku untuk semua guru-guruku, semoga kalian selalu diberikan kebahagiaan dan perlindungan oleh Tuhan. Aamiin.

0 komentar: