Saturday, December 23, 2023

Penarikan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Lingkar Kampus

              Upacara Penarikan KKN Tematik Diponegoro Lestari di Aula Kantor Kelurahan Tembalang (18/12)


Semarang - Senin (18/12) P2KKN Universitas Diponegoro (Undip) melakukan penarikan mahasiswanya dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Lingkar Kampus dengan Tema “Penguatan Kelompok Warga untuk Mewujudkan Waduk Diponegoro Lestari”. KKN Tematik ini adalah program lanjutan dari KKN Tematik Lingkar Kampus sebelumnya yang bertemakan “Sungaiku Bersih Kampusku Asri”. Penarikan dilakukan oleh Dr. Adi Nugroho, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN Tematik di Aula Kantor Kelurahan Tembalang, Kota Semarang. Dalam sambutannya, Adi menyampaikan terima kasih atas bantuan fasilitas yang diberikan oleh Staf Kelurahan Tembalang sehingga dapat memperlancar kegiatan KKN Tematik.


Turut hadir pula Lurah Tembalang, Asih Sri Windarti S. T. sebagai perwakilan dari Kelurahan Tembalang yang melepaskan 65 Mahasiswa Undip untuk diserahkan kembali pada pihak universitas. Asih mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang telah memperbaiki dan menjaga lingkungan khususnya Waduk Diponegoro. Ia juga meminta maaf apabila terdapat kekurangan selama membersamai mahasiswa dalam masa program.


Diwawancara terpisah, Wakil Koordinator program KKN, Ghoziy menyampaikan bahwa capaian Tim KKN Tematik Waduk Diponegoro Lestari sangat memuaskan dengan garis besar telah menyelesaikan empat program multidisiplin. Program yang dilaksanakan antara lain Sendang Pongangan, optimalisasi waduk, Komunitas Peduli Sungai, dan susur sungai. Hal ini tak lepas dari peran serta masyarakat yang turut aktif dalam menyukseskan program yang telah dirancang mahasiswa KKN Tematik Diponegoro Lestari.

“KPS itu komunitas peduli sungai, yang kita lanjutkan dari program tahun lalu yang sudah terbentuk koordinator-koordinatornya. Di susur sungai kita dibantu Prof. Sriyana, dosen Teknik Sipil dalam bidang ilmiahnya. Untuk di Sendang Pongangan itu, kami melakukan pengadaan pompa air dan toren supaya mata air (sendang) jadi lebih mudah digunakan warga. Satu lagi optimalisasi waduk, itu kami mengerjakan estetika dan keselamatan waduk, seperti melakukan pengadaan ring buoy, stiker-stiker keselamatan, dan denah lokasi peta,” terang Ghozy memaparkan empat program fokus yang telah dilaksanakan kelompoknya.

Sementara acara penarikan peserta telah dilakukan pada Senin (18/12) dan Kelompok Waduk Diponegoro telah menyelesaikan seluruh programnya pada hari Minggu (10/12), masih ada satu acara yang perlu mereka kerjakan kedepannya untuk menyelesaikan program KKN, yaitu expo gelar karya. Steven dan Ghozy menjelaskan bahwa acara tersebut berdasarkan usulan P2KKN, akan disatukan dengan KKN-KKN yang lain di bulan Januari sembari menunggu seluruh kelompok selesai melaksanakan programnya. Maka dari itu, kelompoknya menunggu program KKN yang lain selesai.

“Expo itu kayak puncak dari KKN, gitu, Kayak mono sama multinya kita tuh dipamerin, gitu. Kayak pameran satu KKN Tematik. Kira-kira exponya akan dilakukan di Januari tahun depan, sekitar (antara) minggu kedua dan minggu ketiga. Kita tinggal eksekusi aja, sih,” jelas Steven Aron.

“Harapan dari kita, (program KKN ini bisa) sustain, sih. (Semoga) nanti tahun depan juga ada KKN-KKN waduk (seperti kita) yang lain. Kita yang walaupun sudah berjalan, pasti ada bolong-bolongnya gitu, loh. Ya semoga bisa jadi lebih baik,” tutup Ghoziy.


KKN Tematik Lingkar Kampus adalah program pengabdian masyarakat dari Universitas Diponegoro yang menyasar masyarakat di sekitar daerah aliran sungai yang menuju ke Waduk Diponegoro Lestari dengan berfokus pada pembangunan sumber daya manusia di wilayah tersebut agar terbangun semangatnya untuk merawat sungai dan lingkungan di sekitarnya agar semakin baik, bersih, dan asri.


KKN Tematik Lingkar Kampus yang dilaksanakan pada ini diikuti oleh 65 mahasiswa dengan rincian 22 Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, 17 Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis, 13 Mahasiswa Fakultas Teknik, 5 Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 3 Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2 Mahasiswa Fakultas Hukum, 2 Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, dan 1 Mahasiswa Sekolah Vokasi.


Ardian Dwi Kurnia

Khizbulloh Huda

Friday, October 7, 2022

12:28:00 PM - No comments

Jika Bukan Aku

Jika memang bukan akulah orang yang kamu mau... Setidaknya namamu dan apa yang kurasakan padamu tlah abadi dalam puisi - puisiku... Mungkin nanti, di kehidupan berikutnya, kita akan bersama...

Wednesday, October 5, 2022

10:20:00 AM - No comments

Kelompok Studi Independen Parwetan Gelar Pelatihan Pembuatan Pakan Fermentasi Ternak


Senin, 3 Oktober 2022, Banyumas – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Kelompok Studi Independen Parwetan mengadakan Pelatihan Pembuatan Pakan Fermentasi atau Silase sebagai kegiatan lanjutan dari Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ternak Kambing. Satu bulan lalu, Kelompok Studi Independen Parwetan Banjarpanepen telah melaksanakan Pelatihan Manajemen Kesehatan Ternak di tempat yang sama. 

Pelatihan Pembuatan Pakan Fermentasi atau Silase yang dilaksanakan di Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas ini diikuti oleh 15 peternak baik peternak individu maupun perwakilan dari kelompok ternak yang ada di Desa Banjarpanepen. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman baik secara teoritis maupun praktis pada Pembuatan Pakan Ternak Awetan atau Silase.


Ardian Dwi Kurnia, Ketua Kelompok Studi Independen Parwetan mengatakan, materi yang diberikan di dalam kelas antara lain menjelaskan secara umum apa itu silase, manfaat silase, bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan silase, dan cara pembuatan silase. Kemudian, para peserta pelatihan langsung mengimplementasikan materi tersebut dengan praktik membuat pakan fermentasi/silase sebanyak 2 drum. 

Para peternak mengikuti pelatihan ini dengan sangat antusias. Sukito (47), salah satu peserta pelatihan menuturkan, dirinya sangat merasa sangat terbantu dengan diadakannya pelatihan ini. Beliau yang tadinya ragu-ragu untuk memelihara kambing dalam jumlah banyak karena khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan pakan dan nutrisi kambing dalam jumlah banyak karena keterbatasan tenaganya, kini beliau sudah yakin untuk menambah jumlah kambing yang ia ternak setelah mendapatkan pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi.


“Pelatihan pembuatan pakan fermentasi atau silase memiliki manfaat antara lain untuk mengawetkan pakan, menyediakan pakan tambahan, dan sebagai sumber pakan cadangan untuk ternak. Jadi nantinya, warga tidak lagi khawatir jika ingin meninggalkan ternaknya berhari-hari karena sudah memiliki pakan cadangan yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Selain itu, pakan fermentasi ini juga memiliki nutrisi yang tinggi sehingga ternak yang dimiliki warga akan lebih gemuk dan sehat. Kami berharap setelah dilaksanakan pelatihan ini, masyarakat dapat lebih bersemangat untuk merawat dan menambah jumlah ternak mereka, sehingga taraf perekonomian mereka dapat meningkat.” Tutup Ardian. 

Pelatihan ini sekaligus menutup rangkaian Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ternak yang diadakan oleh Kelompok Studi Independen Parwetan Banjarpanepen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro. Setelah ini, warga akan didampingi oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Peternakan Kecamatan Sumpiuh dalam mengelola ternak mereka.





Thursday, November 25, 2021

5:51:00 PM - No comments

Rasa Cokelat Ini Tidak Lagi Sama




Nampaknya aku salah karena dulu terlalu sering menghadiahkanmu cokelat, dan kita tertawa-tawa sambil jari lentikmu menyuapkan kepingan cokelat ke dalam mulutku. Bahkan mungkin aku salah pernah sebegitunya mencintaimu. 

Rasa cokelat ini tak lagi sama, tak dapat lagi kulihat senyum manismu pada tiap kepingnya. Ini bukan hanya sekadar sebatang cokelat biasa, ada kenangan bersamamu yang tinggal bersamanya.

Monday, June 28, 2021

GURU

Terpujilah
Wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir
Di dalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku
Tuk pengabdianmu
Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
Sebagai prasasti terimakasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa

    Bukan tanpa alasan aku buka tulisan ini dengan Hymne Guru. Hymne ini adalah 'lagu' paling sentimental bagiku. Tiap mendengarnya, pasti dada mendadak sesak dan air mata mengucur membasahi pipi. Bukan tanpa alasan, menurutku diksi yang dipilih dalam hymne tersebut sederhana namun sarat akan makna. 
    
    Semua tergambar dalam lirik Hymne Guru. Di bait-bait awal, kita sudah menyadari bahwa guru itu tidak akan terlupakan. Kemudian di bait-bait pertengahan, kita hanya bisa 'mengukir nama mereka' di dalam hati kita karena kita sadar bahwa jasa guru sangatlah besar dan kita tidak akan mungkin bisa membalasnya. Pada bait-bait akhir, kita sadar betul bahwa guru sangatlah berarti dalam kehidupan kita, lalu pada akhirnya kita memberikan gelar mereka 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa'.

    Selain karena pemilihan diksi yang luar biasa maknanya, rasa sentimental ini muncul karena aku berada dalam lingkungan guru. Ya, ayah dan ibuku adalah guru. Aku sangat akrab dengan sekolah sejak lahir. Aku sedikit banyak tau asam garam kehidupan seorang guru. Pengabdian dan keikhlasan mereka sangat luar biasa. Entah bagaimana mendeskripsikannya, tetapi menurutku guru-lah profesi yang sebaiknya masuk ke dalam surga terlebih dahulu sebelum profesi-profesi lain.

    Aku adalah orang yang sangat menghargai hubungan dengan orang lain. Aku tidak pernah lupa nama orang-orang yang pernah berinteraksi denganku. Kalau ditanya apa aku masih inget sama guru-guruku? TENTU SAJA! Aku gak akan pernah lupa sama guruku dari playgroup sampe SMA, bahkan semua kenangan-kenangan ketika diajar oleh mereka, semuanya aku ingat! Ya, aku sungguh sesayang itu sama guru-guruku. Mereka adalah orang tuaku di sekolah! Bahkan aku punya prinsip, jika ada guruku yang sedang dalam kesusahan dan membutuhkan bantuan, aku harus berusaha jadi yang pertama menolongnya sebagai wujud nyata rasa terima kasih dan baktiku kepada mereka.

    Terima kasih guruku, engkau bagaikan lilin yang menerangi setiap jalanku. Aku tidak akan pernah bisa membalas semua jasa-jasamu kepadaku. Doaku untuk semua guru-guruku, semoga kalian selalu diberikan kebahagiaan dan perlindungan oleh Tuhan. Aamiin.